Followers

Corazon Espinado

Diposting oleh Gita Rindu Selasa, 18 Mei 2010

 Begitu lenanya langkahku menjemput prahara.

Gejolakku menutupi semua akal sehatku. Imajinasi rasaku telah memaksaku dalam ketidakpedulian utuh. Terlena.. aku bahkan tak tahu, apakah aku ini subyek atau cuma obyek baginya. Apakah hanya suatu permainan atau hanya lakon sesaat sebagai pengganti lakon asli atau memang ada gejolak gemes terpendam selama ini. Semua terjadi begitu saja, mungkin pondasi cinta kami pada saat itu sama-sama runtuh sehingga terjadi nafas terlarang itu.

Bagai dibuai angin merindu tanpa kusadari kapal itu akhirnya bersandar di dermaga berkarang tajam… Nekad, ayunan gelombang yang menggoda itu telah memaksa kapal kami bersandar tanpa surat-surat resmi kelengkapannya. Tarikan nafas seirama dengan gejolak nakal, genggaman tangannya seerat kehangatan geloranya waktu itu. Sisi lain membuai kalbu, meniup rasa dan menerbangkanku ke awang-awang. Kenikmatan yang tak pantas terjadi, akhirnya….


Dentingan dawai rindu masih mengalun walau semua sudah usang tercampakkan.

Tak bisa terkemas lagi dengan manis, hanya kesedihan membekas jauh di jiwa yang meronta-ronta. Merintih kasih, mengerang luka menganga, kapal itu karam di lautan hampa dan kelam.

Senandung gelisahku, relung-relung mengambang, jejak-jejak harapan sirna terhapus hujan. Kini semua menjadi belenggu yang menjerat dan membuatku sesak nafas hampir tak bernafas. Namun bayangan itu masih melintas manis mengajakku melepas belenggu. Andai aku bisa terbang dan menghilang. Aku akan mengejar bayangan itu dan meminta jawabnya ya atau tidak.

Gundah gulana, meratap merana, sedih nestapa, hanya bisa menatap dari kejauhan, bahkan tak dianggap ada. Aku ingin dipeluknya ketika aku menangis mencurahkan segala rasa luluh lantak ini. Ingin aku lari dari kenyataanku dan melepas kepenatan ini. Sebenarnya aku sudah lelah. Entah sampai kapan, berharap di ruang hampa, merindu tak berujung, mengubur segala hasrat, merenda tangis mencoba tersenyum.

Ya....ampun...sampai kapan jiwaku mengelana penasaran dengan hasrat terlarang itu.

Semakin aku merasa ketidaknyamanan hubunganku dengan soulmateku, semakin liar hasrat itu tersirat. Bila keadaan sedang nyaman-nyaman saja bagaikan aku merasakan surga dunia seolah ingin hidup bersama 1000 tahun lagi. Bila datang kasih sayangnya, aku sangat bahagia sekali bersamanya. Aku jadi bersemangat dalam melangkah menjalani hidup ini. Memang dialah soulmateku sejati. Tapi bila hilang kasih sayangnya datang marah-marahnya dengan segala keadaan yang menurutnya tidak sesuai keinginannya dalam urusan rumah tangga padahal sebenarnya keadaan itu bisa ditolelir tak separah-parah sangat dan bahkan bila dipertimbangkan dengan segala usaha yang telah dilakukan agar urusan keluarga berjalan dengan baik dengan kata lain I do My Best but always anything wrong and wrong, rasanya aku sudah lelah sekali dengan kemarahan-kemarahannya dan ingin sekali mengakhiri hubungan ini.Bila aku tidak ingat yang menciptakan aku dan para buah hatiku yang tulus menyanyangi aku ,kadang aku ingin mengakhiri semua ini.Mungkin memang sudah tidak ada kecocokan lagi,untuk apa diteruskan bila saling menyakiti.Tapi sudahlah aku harus kuat dan bertahan menunggu kasih sayangnya datang lagi dan datang terus.

Sekian lama sekian detik sekian menit sekian jam sekian hari sekian bulan sekian tahun, hasrat itu terkubur tanpa kabar dan tanpa kepedulian dia (si penghasrat liarku). Kenapa aku masih memendam rasa itu dan masih berharap.Untuk apaaaaa...........????? Betapa bodohnya aku yang masih terbuai dengan angan- angan hampa yang kuciptakan sendiri dan melelahkan aku. Mengapa aku masih yakin bahwa dia akan datang dan memelukku dengan penuh kasih sayangnya. Padahal sadarlah aku sudah dicampakkan bagai sampah yang menjijikkan. Kenapa masih berharap.....?? Sakiiit..!!

Sudah, akhiri semuanya …...sudahlah ikhlaskan saja rasa ini, jika memang bukan untukku. Dia punya kehidupan sendiri, begitu pun aku. Dia tak mungkin meninggalkan segala kehidupannya begitu saja, begitu juga aku. Jadi SUDAHLAH.....

Aku telah membuat seseorang terluka. Lebih baik aku menyadari itu dan menyembuhkan lukanya dengan pengabdianku untuknya dan demi buah hatiku. Kan ku terima saja kemarahan-kemarahannya sebagai hukuman dari segala kesalahan yang telah aku perbuat dan penyembuh lukanya. Suatu saat kemarahan-kemarahan itu juga akan berganti dengan segala kasih sayangnya, karena ku rasakan benar kasih sayangnya. Suatu saat aku juga berharap dia juga mengerti kenapa semua itu terjadi, itu juga bukan semata-mata 100 % salahku karena ada faktor faktor extreme dari dia .Tapi sudahlah walaupun aku telah membuat cintanya terluka, namun aku masih diberi kesempatan bersamanya demi para malaikat kecil buah cinta kami. Biarlah, bersabar, jangan mengulang masalah dan menambah masalah, tetap lakukan yang terbaik untuk keluarga dengan keikhlasan dan kesabaran. Curahkan dan pasrahkan segalanya kembali kepada yang Maha Kuasa.pasti segalanya menjadi lebih baik.............SEMOGA.

2 komentar

  1. waw....
    jadi horni...
    hahahaha....

     
  2. Gita Rindu Says:
  3. thank's buat camera cell says,trimakasih udah berkunjung ke blog aku......salam kenal ya.

     

Posting Komentar

About Me

Foto saya
jalani apa adanya...positif thingking...I do my best 4 u..